Lubang biru di Bahama merupakan harta ilmiah dan bahkan mungkin menjelaskan kehidupan dibawah perut Bumi. Temuan-temuan yang diperoleh dari explorasi dibawah bumi ini adalah untuk pemahaman manusia atas karya cipta Yang Maha Kuasa
permukaan laut biru bahama dari jauh
permukaan laut biru bahama dari dekat
suasana dalam Lubang Biru Bahama
suasana dalam Lubang Biru Bahama
Bakteri mewarnai air pada kedalaman 9 sampai 11 meter di Sawmill Sink di Abaco. Di bawah lapisan tanpa warna tersebut terdapat gas beracun hidrogen sulfida. Para penyelam bergerak menembusnya secepat mungkin.
Di Sawmill Sink, pemimpin ekspedisi yang merupakan antropolog Kenny Broad menyelam menembus lapisan bakteri dalam penyelaman eksploratif.
suasana dalam Lubang Biru Bahama
pusaran air tersebut menyedot miliaran liter air setiap kali arus datang
penyelam ahli memiliki pasokan besar peralatan eksentrik untuk mengumpulkan sampel. Alat Turkey baster-nya (biasa untuk mengoleskan kaldu ke daging kalkun) mengumpulkan debu-debu merah yang tertiup dari Sahara pada zaman purba, dan tas kuning besarnya membawa stalagmit ke permukaan untuk dipelajari sebagai bukti dari perubahan iklim mendadak di masa lalu.
suasana dalam Lubang Biru Bahama
Mengikuti tali pemandu yang menjadi tempatnya menggantungkan hidup, seorang penyelam berenang dengan hati-hati melalui hutan stalagmit di Dan’s Cave di Pulau Abaco. Terkena sentuhan sirip renang satu kali saja, formasi mineral berusia sepuluh ribu tahun tersebut akan pecah berantakan.